Minggu, 12 Juni 2016

HOME SWEET HOME!!! :D

HELLO!!

Aku baru aja kelar nih dengan urusan "rumah" yesss aku udah fix bakalan tinggal di highfield road, dunkirk. Rumah ini cukup strategis sih, menurut "Lurah" LPDP disana, mas rizal namanya, sama bus stop deket banget tinggal kepleset. (kalo buat aku ini udah suatu anugerah bgt wkwk) terus jarak ke University Park deket banget juga bisa jalan kaki. dan yang paling penting sih deket sama kampusku Jubilee huehehe..
Jadi sebenernya dari kampus aku nyiapin semacam shuttle bus gitu dari UP ke kampus masing-masing. (maklum lah kampus kami itu mencar-mencar dan lumayan jaraknya) dan bus ini GRATIS.
Tapi aku sebenernya berencana untuk beli sepeda sih, biar kaya orang eropa lol.
harga rumahnya 290 pounds/bulan. ya sekitar 4-5jutaan per orang. jadi sebulan total 16-17 juta rent house doang :/
Aku serumah ber-4, semuanya orang surabaya, aku Jogja sendiri huhuhu.

aku mau ngasih tau kalian rumah aku kayak gimana... ini gambar-gambarnyaaa. captured by mas rizal.

ini dapur. iya rumah ini udah full furnished. dan mesin cuci dan dish washer itu udah kayak "ketentuan" satndard rumah kalo mau disewain

yes i wish ada jet washer nya..... huhu biasa orang indonesia belum puas kalo blm ada jet washer wkwkw

ada backyard nya!! how cool is that! u know whats the first thing came in to my mind when i saw this?? BISA NJEMUR BAJU :")

kamar 1

kamar 2. i think im gonna take this room as mine! bcs look! so much light lol. dan gak gede2 banget, pas lah. kalo bersihin gak capek wkwk.

kamar 3

kamar 4

NAHHHH itu dia foto-foto rumah aku besokkkk, aku udah gak sabar buat pergi!! tapi aku tau im going to regret say something like dis..... tapi kalo sekarang i cant wait until septemberrrrr. 

TTYL!!

Kamis, 09 Juni 2016

AIESEC EMO Project, Winter Exchange - 2014 (AIESEC Experience)

HEY GUYS!

So I decided to write my volunteering experience with AIESEC in Poland back in 2014. On my first post I already talked about AIESEC, so yes, you can go check out my first post in this blog, and i already put links there that can take you to the AIESEC websites.

The first step to get in to this program is FIND AIESEC LOCAL COMMUNITY around you. yes you can check on the website in which continent AIESEC LC are available. and as long as i know, AIESEC got several programs, mine is Global Development Program, and it divided in to several terms, summer, fall, and winter. so dont worry, you got a LOT OF CHANCES here!!
after that, kalian harus nyari nyari program sendiri loh. bukan berarti kalian lolos seleksi di LC AIESEC setempat terus kalian jelas berangkat, NO. kalian harus masih struggle buat dapetin project, gak sedikit teman-teman aku gajadi berangkat, karena menyerah duluan.. hmm emang ini susah-susah gampang sih, kuncinya sih satu JANGAN PUTUS ASA

The second step is..... JUST ENJOY THE SHOW!! hehe iyaaa.. well, keliatan nya fun banget yaa gilaa exchange ke eropa. but the reality is not...... i felt that i was thrown in the middle of nowhere, somebody could just kidnap me (kebanyakan nonton film). soalnya, pengalaman exchange dengan AIESEC is unlikely with others. dulu aku juga pernah ke China waktu SMA. tapi enak banget. kita cuma tinggal duduk, ada guru yang ngembimbing, ada orang yang jemput ke airport, udah ada bis yang nunggu, kita udah tau tinggal dimana dll. tapi with AIESEC everything is DIFFERENT!! kenapa? Karena, based on my experience, there was nobody on the airport, i had to travelled from the airport to the city center all by myself, and for the record it was winter. di jogja paling dingin 20 derajat cuy, but it was minus 15 degress....... lucky me, there was an Egyptian yg ternyata exchange participant juga, yaudah deh aku sok kenal aja, waktu itu aku juga belom tau whether he is an EP or not.
waktu itu aku jetlag, kedinginan, dan ditambah ternyata the guy who supposed to pick me up was hangover.... so he could not make it to the airport at 6am in the morning. i was pissed, but i remember again why am i here. untuk dapat pengalaman baru jadi ya enjoy aja lah~ im gonna make new friendsss anyway


from left to right Levan from Georgia, Daryl from Malaysia (but he cannot speak bahasa), the guy on the back is our OC named Ludwik, Kasia , then the blonde one is Joanna, the last one is my favorite, Misia. harusnya ada 2 lagi namanya Dasia dari Rusia dan Anh dari Vietnam, but Anh was busy taking pictures at that time, and Dasia did not arrived yet.


Tau kan adaptasi? open minded? my paradigm is shifting since i joined AIESEC. paradigma soal semuanya. aku dulu nyebut diriku open minded lah, gampang beradaptasi lah tapi apa........ being the one and only indonesian and nobody can speaks bahasa at that time was difficult, i miss home..... on the first week udah mewek mewek pengen pulang aja, karena aku beneran dilepas waktu itu. H+1 aku dateng di Poland aku udah harus pake 2 transportasi umum bis dan metro, dan OC disana cuma bilang "kamu buka jakdojade.pl nah disitu ad time table bis dan nomor2 bis mana aja yg bisa jalan ke kampus"
bayangin...... kita orang indonesia biasa naik motor mobil pribadi... mana paham... nah ini yg namanya the real culture shock.. exchange with AIESEC is really trully fun. aku dapetin banyak HAL BANGET!!! belajar jadi anak yang mandir, ya walaupun sempet sebel karena jauh dari ekspektasiku wkwkw

Program aku bersama anak-anak SD. lucu2 banget merekaa aak! aku ditugaskan untuk introduce Indonesia di sekolah2 sekitar Poland, aku seminggu sekali pindah sekolah, hostfam, dan tempat tinggal. so i made a lot of new friends and families there. tough sih, karena pas kalian udah settle, kalian harus pindah..... tapi gapapa itu semua membentuk aku yang sekarang ini dan aku sangat bersyukur!!

selfieeee, ini murid-murid aku aku tapi lupa sekolah mana karena banyak banget yang aku datengin and it has been 2 years ago.... so.......

one of my host family.. too bad i could not manage to take picture with all of my 5 new families :( hostfam aku yg sebelah kiri ku, dan yang kanan itu hostfam nya Daryl. yoi men ganteng abis bapaknya ._.
yang kiri ini rumah pertama ku begitu aku sampe Poland, aku disini cuma 3 hari terus pindah ke host family yang sesungguhnya haha. i was lived with unmarried couple which is biasa kalo disana, the guy is American and the girl is Polish. so multicultural, i like it lol.

and the best part of being abroad in europe isssssssss..... you can travel all around Europeans countries!! yeaaaaay

however, i only visited Germany at that time to visit my highschool friends Ajeng and Galih, and not forget to mention it, untuk cari akomodasi gratis wkwk, namanya juga student. abis dari Jerman aku ke Krakow, masih di Poland. but the place was so magical!! kaya di film disney princess cuyyyyyy



 nah ini sama galih, kita lagi di Koln. waktu di jerman i travelled to Koln, Berlin ofc, and Dusseldorf.


when i was in Krakow, Old Town

mahal gak sih? abis berapa? believe it or not aku cuma spent less than 20 million rupiahs in 2 months. itu udah include semuanya, termasuk jalan kesana kesini, nyobain semua makanan disetiap district/kota/negara yang aku singgahin. ya itungannya murah, 20 juta itu udah merubah kepribadian aku yang manja, jadi open minded dan mandiri. yang lebih penting, meningkatkan rasa nasionalisme sih, soalnya setiap aku presentasi ya, aku makin jatu cinta sama Indonesia luv. makin bangga jugaaa hehe.

it is a life changing experience!! kalian harus coba, jangan pernah bilang being an exchange student is fun bla bla kalau belum pernah ikut aiesec lol. hahaha. mungkin ga cuma lewat AIESEC sih ya, cuma aku mampu afford nya ikut AIESEC, karena akomodasi nya free. thru ups and downs that ive experienced, still im so glad!!!

YOU SHOULD TRY IT!!

Sabtu, 04 Juni 2016

Tips&Tricks lolos Interview dan LGD LPDP (Pengalaman tes / selekesi interview LPDP)

HALOHA!

Ceritanya, aku baru inget kemarin waktu aku mau tes interview dan LGD LPDP aku dikirimin beberapa email dari temen, yang isinya tips and tricks gitu biar lolos LPDP. dan sangat useful kok. kalian harus baca sampe habis ya!

ps: all credits belong to those who write this. i dont owned this article. unfortunately, aku gatau siapa orangnya :( karena cuma dapet dari email. maaf yah mas, mbak saya minta ijin share. because sharing is caring.. tsaaah.

1. Jangan pernah menggampangkan sesuatu, misalnya wawancara LPDP karena mikirkan, ah temen gue juga yang "biasa" ajah lolos tuh, ah kaka kelas gue yang dikampus gak pinter-pinter amat juga lolos tuh, adek kelas gue yang dulu gue coach juga lolos tuh! Menurut saya jangan pernah punya pikiran demikian, kenapa? Karena kita bukan mereka dan mereka bukan kita. Nasib baik mereka mungkin beda dengan kita. Ingat bahwa yang namanya beasiswa, bukan cuma LPDP tapi beasiswa apapun terlalu banyak faktor "X"-nya. Sehingga ada baiknya meskipun teman kita sudah banyak yang keterima kita harus menjadi bagian yang diterima juga, kita harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Fokus kita bukan wawancara atau LGD-nya tapi fokus kita adalah LULUS. Iyah toh? Jadi persiapkan segalanya, terutama latihan wawancara menurut saya sangat penting. At least kalau gak ada waktu buat latihan wawancara minimal banget kita sudah bisa memjawab jika ada pertanyaan ini (list pertanyaan yang mungkin akan keluar akan saya copy-kan ke email ini juga) kalian udah tahu mau jawab apa? Minimal point-pointnya, jd ketika interviewer nanya kalian gak perlu mikir dan nginget2 lagi karena udah tahu akan jawab apa? Pertanyaan tidak pernah keluar dari list yang sebanyak itu. Meskipun ada yang beda dari list itu probabilitiesnya besar sekali. jadi mulailah menjawab pertanyaan2 tersebut. Jangan jadikan pertanyaan itu asing bagi kalian. Dan jangan keliatan gugup atau gak yakin karena baru denger pertanyaan seperti itu. Gak perlu jawab semua, at lest randomlah. Kalau ada waktu buat latiihan akan semakin baik lagi.

2. LPDP itu sangat suka dengan orang-orang yang inline antara S1 dengan S2-nya atau S1-S2-S3 buat yang doktor, tapi bukan berarti yang gak inline dia gak suka, dan yang inline dia bisa lbh confident. Bukan! Tapi, mungkin buat orang2 yang inline akan lbh mudah menjawab pertanyaannya, apalagi kalau S1-Kerja (buat yang udah kerja) dan S2 inline, itu lbh mudah jawab. Lantas bagaimana buat yang gak inline? Berarti ini butuh persiapan yang lebih, yaitu kemungkinan2 pertanyaannya akan beranak cucu, jadi harap dipersiapkan, jangan kenapa mau ambil ini? yah karena pengen dan karena misalnya sama ama kerjaan tapi beda sama background S1, kalau ini yang terjadi justifikasinya harus dikuatkan dan jawab lbh diplomatis. Minimal komitmen bahwa program studi yang diambil memang sangat dibutuhkan terutama di Indonesia, karena ahlinya masih sedikit, karena akan memberikan impact yang baik untuk masyarakat. hindari menjawan karena kerjanya ini jadi mau ambil S2 ini. Terus? Gitu kira-kira. Carilah jawaban yang lebih diplomatis dan meyakinkan.

3. LPDP sangat suka dengan orang-orang yang YAKIN dengan dirinya, YAKIN dengan apa yang dilakukanya, YAKIN dengan apa yang akan dicapainya dimasa depan. Oiah sekali lagi kita bicara beasiswa LPDP ya, yang lagi kita lamar dia jd gimana caranya kita kenal dia sejauh mungkin sehingga resiko ditolak kecil. LPDP sangat tidak suka jika jawab klemer2, kurang pede, kurang yakin, merasa insecure, dll. HARUS dihindari. Jangan sekali-sekali, ehm tapi ehm saya bingung. Jangan! Harus lugas dalam menjawab, harus tegas, perlihatkan kalau kita yakin, kita bagus, dan kita layak untuk dibayarin kuliah S2. Jd kemarin saya diceritakan oleh Prof. Sumbangan, ada satu aplikan yang prestasinya luar biasa, bagus, sampe bagus banget. Tapi pas diwawancara ternyata anak ini, saya gak bilang anak mami ya, tapi agak susah kalau hidup diluar negeri sendiri dan masih ketergantungan banget sama keluarganya dan lingkungannya saat ini, sehingga agak ragu pas ditanya kamu nanti gimana kalau tinggal diluar negeri? Dll yang intinya mereka para panelis berkesimpulan bahwa anak ini harus diberikan kesempatan untuk belajar lagi agar bisa lbh pede dengan hidupnya. Intinya hindari menjawab pertanyaan dengan klemer-klemer dan gak yakin.

4. Terus klo LPDP sekolahin lo, lo mau ngapain? Nah ini tricky banget. jadi kemarin lagi menurut Prof. Sumbangan, ada orang yang bagus banget-banget tapi gagal cuma gara2 pas ditanya impactnya apa buat Indonesia? dia gak bisa jawab. Padahal cerita tentang dirinya dia jago dan meyakinkan, pekerjaannyapun begitu, masa depannya juga, tapi so what? lo lamar beasiswa yang dibayarin dari pajak negara kan? terus apa? At least kita bisa tahu bahwa kita disekolahin ada untungnyalah buat Indonesia, buat negara, buat masyarakat, bukan cuma buat kita sendiri. jadi persiapkan jawaban yang nasionalis hehe.. mungkin bisa dng mulai mengingat2 kegiatan sosial/voluntary/kemasyarakat/baksos/mengajar anak jalanan atau apapun kegiatan yang memberikan impact ke masyarakat yang pernah kalian lakukan sehingga menjadi bukti kalau kalian tuh aware sama masyarakat, aware sama kondisi yang dihadapi bangsa, aware untuk memajukan indonesia, dll.. At least gak bingung kalau ditanya itu.

5. LoA penting atau nggak? Menurut saya LoA penting, dan nilai plus kalau teman-teman sudah punya LoA. TAPI, LoA bukan penentu kita bisa lolos, karena ada yang sudah punya LoA tapi tidak lolos dan ada yang blm punya LoA tapi lolos. Saya termasuk orang yang blm punya LoA dan alhamdulillah lolos, alhamdulillah banget. Jadi buat yang belum punya LoA harus berusaha lebih untuk meyakinkan mereka bahwa kamu bisa kok dpt LoA. Kala Prof. Sumbangan, yang tidak punya LoA bisa lolos karena dianggap mampu mendapatkan LoA, yang sdh punya LoA bagusss..

6. Saya tidak akan bahas saya ditanya apa saya karena semua pertanyaan yang saya terima terdapat dilist pertanyaan hehehe, dan saya dapat 98% pertanyaan terkait akademik.. gak ada pertanyaan yang "gak berbobot" lagi-lagi beda-beda pertanyaan, beda interviewer beda pertanyaan. Ada teman saya yang ditanya lebih ke kehidupan pribadinya. Jadi be ready untuk semua jenis pertanyaan.

7. Terkait no.5, kalau blm ada LoA usahakan udah kontak professor atau person yang nantinya kamu work with, kalau blm ada juga at least udah kontak univnya, kalau blm kontak deh hehehee... 

8. Jangan daftar LPDP diakhir-akhir tahun karena nanti bajetnya sisa-sisa, dan terpaksa para reviewer yang 2014 fighting dengan LPDP karena banyak yang dipangkas padahal bagus. usahakan daftar awal-awal tahun. Kalau mepet dan baru siapnya akhir ya apa boleh buat, tapi usahakan awal-awal. 

9. Oiah jangan bete karena nunggu wawancara atau LGD lamaaaaaa.. yah lo kan mau dibayarin sekolah. Yang sabar yaaaa. Jaga banget MOOD-nya :)

10. Buat LGD sangat random menurut saya, baca artikel kompas yang banyak, aware sama berita yang lagi hot saat ini, banyak nonton berita, saya yang gak suka nonton tv ajah nonton selama dua minggu demi LGD. Buat yang dominan jangan terlalu dominan, buat yang males ngomong jangan terlalu males ngomong. Do your best ajah buat LGD, kalian pasti bisa buat LGD :)


hai its me dena yg nulis tulisan berikut: menurut aku terkait no.8 cuma gosip kali yaa.. soalnya kebetulan aku daftar batch 4, itu yg terakhir dan alhamdulillah lolos. jadi menurut aku sih ya, kalian fokus aja. jika beasiswa LPDP itu memang rezeki kalian, mau kalian daftar di batch awal atau akhir sama-sama keterimanya sih hehe. jadi, ya fokus aja, dan MAXIMUM EFFORT!

TAMBAHAN untuk LGD, LGD kan Leaderless group discussion. nah berarti intinya jangan bossy guys. jangan egois. jika kalian ingin jadi moderator, jangan bilang "saya mengajukan diri sebagai moderator" kalian bilang gini aja "temen-temen udah selesai baca case nya? mulai yuk!"
jangan terlalu banyak ngomong, jangan sedikit ngomong, atau jangan ngasih pendapat yg muter-muter dan sebisa mungkin kasih pendapat berdasarkan facts dan data

SEMOGA BERMANFAAT!

Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat Interview beasiswa LPDP

HI GUYS!

kali ini aku mau share pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul waktu kalian interview untuk beasiswa LPDP.
sumbernya, ya dari pengalaman-pengalaman awardee LPDP selama ini. hehe. ok here we go...

POSSIBLE QUESTIONS ASKED IN LPDP'S INTERVIEW (Compiled from awardees' blogs. Some might be redundant and not ordered. May cover but not limited to:) 1. Ceritakan tentang dirimu. 2. Mengapa memilih univ tsb? 3. Mengapa memilih negara tsb? 4. Sudah dapat LoA? 5. Mengapa harus lanjut ke luar negeri? 6. Visi dan misi ke depan? 7. Organisasi yang sangat berkesan dan membentukmu? 8. Ekspresikan rasa cintamu pada bangsa Indonesia! 9. Mengapa memilih LPDP? 10. Apakah yakin akan menerima beasiswa ini? 11. Alasan lanjut studi? 12. Rencana setelah studi? 13. Relevansi Pancasila dengan kondisi Indonesia saat ini? 14. Bagaimana jika ideologi diganti dengan ideologi Islam? 15. Apakah ahli dari jurusan yang kamu pilih masih dibutuhkan di Indonesia? 16. Atau jumlahnya terlalu banyak sehingga tidak ada gunanya mengambil jurusan tsb? 17. Sebutkan pengalaman kepemimpinan pribadi! 18. Prestasi tertinggi dan relevansi dengan jurusan? 19. Sukses terbesar dalam hidup? 20. Rencana karir ke depan? 21. Pengabdian pasca studi? 22. Rencana hidup di negara tsb? (Tantangan, cara mengatasi, apakah yakin bisa berjilbab, dsb) 23. Mengapa mengambil jurusan tsb? 24. Bagaimana kondisi keluarga mempengaruhi kamu? 25. Mata kuliah apa saja yang akan diambil? 26. Urgensi penelitian kamu (tesis atau disertasi) bagi Indonesia? 27. Profesor yang kamu rencanakan menjadi pembimbing? 28. Kamu jenis pemimpin yang seperti apa? 29. Bagaimana teman-teman kamu memandang kamu? 30. Apa makna nasionalisme menurut kamu? 31. Apa makna integritas? 32. Moto hidup kamu? 33. Apa pesan orang tua saat kamu kecil yang masih kamu ingat? 34. Apakah kamu punya pasangan? 35. Apa yang kamu lakukan kalau bertemu dan menikah dengan orang asing di negara tempat kamu belajar? 36. Sebutkan sila-sila dalam Pancasila! 37. Nyanyikan lagu nasional/daerah dan hymne universitas/fakultas/jurusan! 38. Apa landasan bagi kamu yang membuat kamu kuat dalam masa-masa sulit? 39. Ceritakan keterlibatanmu dalam suatu komunitas di masyarakat! 40. Menjadi warga negara yg baik dan taat aturan itu seperti apa? 41. IELTS score? 42. Tell us about your journal publication. 43. Tell us the advantages for your institution. 44. Is your research topic important? 45. How often do you go abroad? 46. Lulusan mana? Kerja di mana? 47. Kenapa memilih jurusan ..... saat S1? 48. Kamu dari keluarga yang seperti apa? 49. Apa rencana kamu 5-10 tahun ke depan? 50. Apakah ingin melanjutkan S3 setelah S2? 51. Apabila kamu ditawari bekerja oleh perusahaan asing dgn gaji menjanjikan padahal awalnya ingin jadi dosen, mana yg kamu pilih? 52. Pendidikan dalam UUD 1945 ada dalam pasal berapa? 53. Pernah tidak kamu melakukan kegiatan yang mengaplikasikaj ilmu kamu di masyarakat? Apa? 54. IPK berapa? 55. Kuliah S1 berapa lama? 56. Apakah ada univ lain yg kamu minati? 57. Jika beasiswa LPDP tidak mencukupi, apa yang kamu lakukan?


WISH U TONS OF LUCKS!

Pesan untuk para Awardee LPDP dan calon Awardee (Pengalaman Interviewer LPDP bapak Lukito Edi Nugroho di Medan)

Lukito Edi Nugroho

Orang-orang spesial: para pembuka jalan...


Kemarin saat seleksi wawancara beasiswa LPDP di Medan, saya sempat melihat-lihat berkas milik beberapa peserta, termasuk letter of acceptance yang mereka dapatkan. Di LoA biasanya sudah tercantum berapa biaya yang harus mereka bayarkan untuk bersekolah di universitas tersebut. Saat melihat angkanya….wuedyan tenan…ada yang hampir mencapai Rp 500 jeti per tahunnya. Saya membayangkan, jika uang itu dibelikan kacang rebus semuanya, mungkin bisa untuk mereklamasi pantai Jakarta. Saya juga membandingkannya dengan SPP di UGM yang cuma 5%nya saja (itupun sudah menyebabkan demo mahasiswa).

Anyway, saya tidak ingin membahas tentang reklamasi atau demo karena SPP. Saya hanya memikirkan, betapa spesialnya anda, para penerima beasiswa tersebut. Untuk sekolah master 2 tahun, negara mengeluarkan uang sebesar hampir Rp 1 M. Dan siapapun yang memenuhi syarat berkesempatan untuk meraihnya. Luar biasa memang investasi bagi anda.

Negara tidak menganggap uang Rp 1 M (atau Rp 1,5 M kalau sekolah S3) itu sebagai “hutang” bagi penerimanya. Uang itu dianggap “hilang”, artinya anda tidak akan dikejar-kejar untuk mengembalikannya setelah lulus nanti. Ya karena niat negara adalah menyekolahkan anda. Meskipun demikian, tetap saja negara mengharapkan sesuatu dari anda. Sesuatu yang tidak berbentuk finansial dan tidak diminta sekarang, tapi sangat penting bagi bangsa Indonesia: kontribusi yang membawa dampak yang signifikan.

Apa itu dampak yang signifikan? Gampangnya, dampak (positif) yang bisa dirasakan oleh orang banyak, bukan hanya untuk diri anda sendiri. Sekolah itu untuk menuntut ilmu, jadi kontribusi yang diharapkan adalah bagaimana ilmu yang diperoleh bisa diaktualisasikan dan diaplikasikan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Jadi mestinya inilah yang harus selalu diingat: anda punya misi “belajar demi kemanfaatan bagi bangsa”. Ini yang membedakan antara anda dengan mereka yang kuliah dengan biaya sendiri.

Tapi tunggu dulu…kalau hanya diminta “berkontribusi bagi bangsa” saja sepertinya sudah kuno. Sejak jaman saya sekolah dulupun harapannya sudah seperti itu. “Kamu sekolah di luar negeri, cari ilmu sebanyak-banyaknya, setelah selesai pulanglah ke UGM lalu jadilah dosen yang baik dengan bekal ilmumu itu”, begitu kira-kira pesan yang saya peroleh dulu. Jadi saya hanya diminta membawa ilmu yang saya pelajari di luar negeri untuk digunakan di Indonesia. Itu saja intinya.

Kalau doktrin di atas dipakai di jaman sekarang, rugilah negara. Ilmu itu berkembang, dan di bidang-bidang tertentu, perkembangannya sangat pesat. Kalau seorang master atau doktor dari luar negeri pulang hari ini, dalam 5 tahun ke depan ilmu yang dibawanya mungkin sudah ketinggalan jaman. Dalam 5 tahun ke depan, kita hanya akan menjumpai “ampas” ilmu, bukan ilmu yang berdampak besar.

"Lalu apa yang harus anda bawa pulang setelah lulus dari sekolah di luar negeri itu? Jawabnya: sumberdaya (resources)."

Yang dibawa bukan hanya catatan kuliah, tesis, publikasi ilmiah, atau disertasi saja. Bawalah juga dosen, profesor, laboratorium, dan fasilitas-fasilitas lain yang dulu anda gunakan selama kuliah. Tentu saja maksudnya bukan secara harfiah, tapi lebih pada membuka akses bagi kita yang ada di Indonesia agar juga bisa menikmati apa yang dulu anda pernah nikmati. Agar mahasiswa di perguruan tinggi nasional juga bisa menikmati diajar oleh profesor-profesor yang keren ilmunya. Agar dosen-dosen juga suatu saat dapat merasakan bekerja di lab yang penuh peralatan canggih, meskipun cuma dalam rangka kunjungan singkat (short visit). Atau agar industri kecil kita bisa mendapatkan sentuhan teknologi maju dari mancanegara.

Dengan membuka akses, maka dampaknya akan luar biasa. Tiba-tiba saja banyak mahasiswa kita yang jadi mengerti ilmu baru. Tiba-tiba banyak dosen yang punya topik-topik penelitian bersama dan bisa mengajak mahasiswanya bergabung. Tiba-tiba industri kecil kita fasih berbicara teknologi maju. Tentu saja manfaatnya tidak berhenti sampai di sini. Terusannya panjang, trickle down effectnya besar. Dan jika critical mass-nya terbentuk, maka akan terjadi lompatan transformasi yang cukup signifikan dalam banyak sektor.

Kunci dalam membuka akses ini adalah networking. Jejaring (network) dapat dibangun dengan komunikasi yang baik, sehingga muncul kepercayaan dan saling membutuhkan. Jadi selama anda belajar di luar negeri, jangan hanya memikirkan kuliah saja. Bangunlah hubungan baik dengan dosen, pembimbing, pengelola laboratorium, dan pejabat-pejabat departemen/fakultas. Ini bukan tugas yang sulit, karena anda akan sering bertemu mereka. Jika bertemu mereka, promosikanlah Indonesia. Ajaklah mereka untuk bekerjasama dengan pihak-pihak di Indonesia. Ajaklah profesor anda atau dosen-dosen lain untuk berkunjung ke perguruan tinggi anda dan bujuk dia untuk mau berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa di Indonesia. Kalau sempat praktek kerja di industri di luar negeri, ajak mereka untuk ikut membantu industri kecil dengan program transfer teknologi. Banyak lagi peluang dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan.

Intinya, sesuai dengan hukum ekonomi berbasis jejaring (network economy), jejaring adalah kunci menuju ke kemanfaatan yang besar.

Kira-kira maukah pihak-pihak di atas diajak untuk membantu kita? Saya yakin ada di antara mereka yang mau. Mengapa? Karena kadang-kadang mereka juga memerlukan kita. Para profesor geologi dan kegempaan di Jepang misalnya, mereka sangat senang diajak peneltian bersama di Indonesia karena Indonesia adalah salah satu “sarang gempa” yang sangat menarik untuk dipelajari. Jika elemen-elemen dalam sebuah network sudah “klik” satu sama lain, maka manfaat yang dibangkitkan akan menjadi luar biasa. Dan inilah yang diharapkan oleh negara dari para penerima beasiswa tersebut…

Intinya, tempatkanlah anda pada posisi hub (penghubung) untuk mengalirkan sumberdaya yang berharga tersebut ke Indonesia dan ditangkap oleh pihak-pihak kita. Dengan itulah anda berkontribusi. Begitu kerjasama-kerjasama mulai bermunculan dan berlanjut, maka kontribusi anda berpotensi untuk jauh melebihi investasi yang sudah dikeluarkan untuk anda.

Anda bukanlah mahasiswa biasa.

"Keutamaan anda adalah anda tidak belajar untuk diri anda sendiri, tapi untuk kepentingan masyarakat banyak...Terima kasih untuk kesediaannya menjadi pembuka jalan..."

[Tulisan ini didedikasikan untuk para penerima (dan calon penerima) beasiswa dengan biaya negara, di manapun anda berada]

Jumat, 03 Juni 2016

Searching for Accommodation during your study in UK

Hi!
udah lama yaa gak nulis, maklum. sibuk bolak balik jakarta-jogja huhu. dan! sibuk cari AKOMODASI. nah, ini bagian yang menantang jika kalian study abroad. kalian harus cari tempat tinggal, online.... iya online... jadi kalian cuma bisa liat2 dan baca2 dari web aja....... gapapa semangat!!!

"Suatu hal yang besar bisa didapatkan dengan maximum effort pula"- Dena (haha)
Nah! jadi sebenernya, awalnya, aku itu udah dapet akomodasi. Iya, jadi ada senior ku waktu SMA yg kebetulan menempuh S2 disana juga, nah aku mau pake rumahnya nih. ya yasudah, ayem2 aja nih. eh tiba2.... dia bilang kalo landlord rumah itu mau make rumahnya next year, jd property ini bakalan occupied. yaudah jadinya aku sama temen-temen baru ku yg belom pernah ketemu juga cari rumah lagi!!

Kita mengandalkan UNIPOL jadi itu website dimana kalian bisa liat rumah-rumah maupun flat yg ada di around UK (cuma beberapa kota sih kalo unipol).

tips dan trick memilih akomodasi di luar negeri (UK):

1. Kalau mau murah SHARED HOUSE! kalo mau gak ribet SHARED FLAT. aku sendiri milih shared house, and i regret it, because actually i could choose shared flat, then i can make friends with international students and less drama (lol). but its ok, insyaAllah house mate ku baik2 kok orangnya hehe.

2. kalo dari UNIPOL, usahakan cari yang ada unipol code karena berarti itu landlordnya udah trusted gitu. soalnya banyak kasus yang ditipu. misal, kalo heater rumah kamu rusak terus si landlord malah lepas tangan, atau gak gercep. dan kalian harus minta tolong sama ank ppi untuk ngecek rumah kalian karena kmrn ada cerita, ada anak lpdp juga, entah mgkn waktu mepet atau gimana, tapi waktu itu gada yg bisa bantuin dia untuk viewing rumah, akhirnya rumahnya ternyata udah rusak2an gitu. kan sedih banget gengs :(

3. yang deket sama kampus. karena, kalian bakal ngabisin waktu dikampus, dan perpus. dan biasanya bisa sampe malem banget. bayangin aja plg tengah malem sendiri, apa ga ngeri.

Alhamdulillah...
udah dapet rumah sih, tinggal ttd kontrak. tapi lama sekali proses nya karena, domisili kita berjauhan. jadi ya... btuh waktu untuk gathering documents and money..... ohiya, di UK kalo kalian mau ngekos atau ngontrak, kalian bakal ditarikin duit, yg nanti kalo kalian udh selesai nyewa uangnya bakal dibalikin. namanya deposit sis...


Segitu dulu ya ceritanya, 
dah!